Kira kira 3 tahun terakhir ini saya merasa menjalani hidup ini tanpa arah. Tahun 2009 saya pindah ke mBogor dari kota Purwokerto tercinta dengan diiringi darah dan air mata. Sampai sekarang saya rasakan perjalan hidup saya benar benar kacau balau. Entah sampai kapan saya mampu menahan sesak di dada ini. Saya memang punya feeling sejak dua belas tahun yang lalu kalau pindah ke mBogor pasti hidup saya akan sering tersesat.
Di sini saya merasa kalau sholat menghadap selatan. Mohon bantuannya cara menyembuhkan salah arah gimana ya?? (rofl)
Yeahhhh...
ReplyDeleteBang yang penting arahnya kiblat..biar arah selatan juga, yang penting kiblat..heee
ReplyDeletekalo mau sholat balik dulu pwkerto mas...ntar habis sholat balik ke bogor lagi..ya...#salam #sungkem #njengking
ReplyDeletecerdasss..
ReplyDeleteUee......... hahahah Ribet amat yak mas... -_-
ReplyDeletekenapa tanpa arah paki tnada panahy aja supaya ada arah
ReplyDeletebiasanya dijalanin aja mas....jangan dipikirin..kalo direncanain yang bagus baru tuh....
ReplyDeletepada karo nyong, kang. rasane, angger sholat ki, aku madhepe ngetan.... apa ora keblinger kuwe? ....
ReplyDeletesemua orang pasti pernah merasakannya mas termasuk saya juga
ReplyDeleteitulah dinamika kehidupan
yang penting kita sebagai manusia jangan pernah lupa kepada sang pencipta insya allah kita diberi kemudahan dan jalan yang benar.
rika priwe kabare kang??? kangen nyong
ReplyDeletekulo nuwun.....
ReplyDeletetaksih di bogor to mas
taksih mas.. pengen wangsul niki
ReplyDeleteniatnya ajah mas :)
ReplyDeletekan ada kompas mas heee...
ReplyDeleteLinglung yo mas? hehe
ReplyDeleteSaat pertama hijrah dari kampung ke Semarang, saya dulu 3 tahun arahnya baru bener, selama tiga tahun sholat menghadap ke timur, saat mau sembuh, beberapa bulan nggak jelas, utara selatan timur barat... :D
ReplyDeleteKalau sudah niat, apapun terasa Indah mas
ReplyDelete